JAGOBERITA.ID-Pamekasan. Puasa dalam Islam bukan sekedar ibadah yang diperintahkan oleh Allah, tetapi juga memiliki hikmah besar bagi kesehatan. Menahan diri dari makan dan minum dalam waktu tertentu melatih tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi yang lebih terkontrol. Secara ilmiah, puasa membantu tubuh melakukan proses pembersihan alami dengan membuang racun yang menumpuk akibat pola makan yang kurang sehat. Konsep ini sejalan dengan prinsip detoksifikasi dalam dunia medis, di mana tubuh memanfaatkan puasa untuk mengoptimalkan fungsi organ-organ vital.
Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga membantu menyeimbangkan metabolisme tubuh. Dengan mengurangi asupan kalori dalam jangka waktu tertentu, tubuh dapat mengatur kadar gula darah dan kolesterol dengan lebih baik. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes dan penyakit kardiovaskular yang sering kali disebabkan oleh pola makan yang tidak terkontrol. Berpuasa secara teratur dapat menjadi solusi alami dalam mengelola kesehatan, tanpa perlu ketergantungan pada obat-obatan.
Dari konsep homeostatis, berperan dalam menjaga keseimbangan internal tubuh. Salah satu mekanisme penting dalam tubuh manusia adalah autofagi, yaitu proses di mana sel-sel tubuh mengubah komponen yang rusak untuk menghasilkan energi baru. Dalam keadaan berpuasa, autofagi menjadi lebih aktif, sehingga tubuh lebih efektif dalam membersihkan sel-sel yang sudah tidak berfungsi. Dengan demikian, puasa dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit degeneratif.
Lebih lanjutnya, puasa juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental dan kognitif. Ketika tubuh beradaptasi dengan pola makan yang lebih teratur, otak menerima sinyal untuk meningkatkan produksi hormon-hormon yang mendukung konsentrasi dan kejernihan berpikir. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat merangsang pertumbuhan sel otak baru serta mengurangi risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Dengan demikian, puasa tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga bagi kesehatan mental.
Sistem pencernaan juga mendapatkan manfaat besar dari puasa. Dalam kehidupan modern dan serba instan, kebiasaan makan yang tidak teratur sering kali menyebabkan gangguan pencernaan seperti maag dan penyakit lambung lainnya. Dengan memberi jeda bagi sistem pencernaan untuk beristirahat, puasa membantu meningkatkan efisiensi kerja lambung dan usus. Hal ini memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dengan lebih baik dan mengurangi risiko gangguan pencernaan yang umum terjadi akibat pola makan yang tidak sehat.
Di samping manfaat kesehatan, puasa juga mengajarkan disiplin dan kesadaran diri dalam mengatur pola hidup. Dengan membiasakan diri menahan lapar dan dahaga, seseorang dapat belajar untuk lebih menghargai makanan dan memperhatikan kualitas gizi yang dikonsumsi. Hal ini mendorong pola hidup yang lebih sehat, di mana seseorang lebih memilih dalam memilih makanan yang dikonsumsi setelah berbuka puasa. Kesadaran ini sangat penting dalam mencegah obesitas dan penyakit akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Puasa bukan hanya ibadah yang memiliki nilai spiritual, tetapi juga membawa manfaat luar biasa bagi kesehatan manusia. Konsep homeostasis yang terjadi selama puasa membuktikan bahwa tubuh memiliki mekanisme alami untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan secara optimal. Dengan menjalankan puasa sesuai syariat, umat Islam tidak hanya mendapat pahala, tetapi juga memperoleh manfaat kesehatan. Oleh karena itu, puasa seharusnya tidak hanya dipandang sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
*Oleh : Imam Ghazali, S.Kep., Ns., M.Kep., Akademisi Keperawatan
*Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi jagoberita.id
*Rubrik opini di JAGOBERITA terbuka untuk umum. Sertakan riwayat kehidupan singkat serta Foto diri
