JAGOBERITA.ID – Perayaan Maulid Nabi di Madura bukan sekadar ritual keagamaan, ini adalah sebuah pesta besar yang penuh makna, dirayakan dengan semangat luar biasa oleh seluruh masyarakat. Setiap tahunnya, Madura berubah menjadi panggung perayaan akbar untuk menyambut kelahiran junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Langit-langit desa dihiasi dengan gemerlap kegiatan yang mengalir dari satu langgar ke langgar lainnya, diiringi oleh lantunan shalawat yang menggema di setiap sudut.
Ada tradisi unik yang mengakar dalam hati masyarakat Madura, dikenal dengan istilah “Toron” atau pulang kampung. Setiap perantau, sejauh apapun mereka merantau, merasa terpanggil untuk pulang dan bergabung dengan keluarga besar demi menyambut Maulid Nabi. Inilah bukti nyata bahwa bagi masyarakat Madura, silaturahmi dan kebersamaan keluarga adalah esensi kehidupan yang tak ternilai, terlebih dalam momentum mulia ini.
Perayaan Maulid Nabi di Madura tidak hanya penuh dengan nuansa religius, tetapi juga sarat dengan makna kebersamaan dan pendidikan spiritual. Kegiatan seperti pembacaan shalawat, hadrah, dan kajian-kajian keagamaan menjadi pilar utama dalam setiap perhelatan. Selain menyejukkan jiwa, kegiatan ini turut memperkaya wawasan keislaman masyarakat, memberikan mereka kesempatan untuk mendalami lebih jauh tentang sosok Nabi yang mulia.
Yang menarik bukan hanya kaum dewasa yang sibuk, tetapi seluruh anggota masyarakat dari anak-anak hingga orang tua turut berperan serta. Mereka bergotong-royong menyiapkan hidangan, menghias tempat perayaan, hingga terlibat dalam panitia acara. Semua bergerak bersama, membawa semangat kolektif yang begitu kuat dan mengesankan.
Tak hanya berlangsung satu atau dua hari, kemeriahan Maulid Nabi di Madura seringkali berlangsung hingga sebulan penuh. Ini mencerminkan betapa dalamnya cinta masyarakat Madura kepada Nabi Muhammad SAW. Bagi mereka, Maulid Nabi adalah waktu suci untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon syafaat dari Nabi, dan memperbaharui ikatan iman mereka.
Lebih dari itu, Maulid Nabi menjadi simbol bagaimana agama Islam begitu menyatu dengan identitas budaya masyarakat Madura. Dalam setiap perayaan, terlihat dengan jelas betapa harmonisnya perpaduan antara nilai-nilai religius dengan kekayaan budaya lokal. Maulid Nabi bukan hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga wujud nyata dari pelestarian tradisi luhur yang telah diwariskan turun-temurun.
Melalui kemeriahan yang penuh khidmat ini, masyarakat Madura menyampaikan pesan yang kuat kepada generasi muda: pentingnya menjaga tradisi, mempererat tali silaturahmi, meneladani akhlak Nabi, dan selalu berharap akan syafaatnya. Perayaan ini tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat iman, mengokohkan budaya, dan merajut kebersamaan.
*Oleh Abdul Ghoffar Ketua BEM Fakultas Agama Islam Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang
*Editor : Zainur Rahman
*Publisher : Maulidi