JAGOBEITA.ID-Jombang. Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia.
Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, Idul Fitri menjadi tanda kemenangan dalam menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Lebaran bukan sekedar perayaan, tapi juga ajang untuk merefleksikan diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari Idul Fitri adalah silaturahmi. Umat Islam dianjurkan untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan, baik dengan keluarga, sahabat, maupun tetangga.
Budaya mudik yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menunjukkan betapa pentingnya nilai kebersamaan dalam perayaan ini. Bertemu langsung dengan orang-orang terkasih memberikan kebahagiaan tersendiri dan memperkuat hubungan sosial.
Selain itu, Idul Fitri juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama. Melalui zakat fitrah dan sedekah, umat Islam diajarkan untuk peduli terhadap mereka yang kurang beruntung. Dengan berbagi rezeki, kebahagiaan Idul Fitri dapat dirasakan oleh semua kalangan, tanpa memandang status sosial.
Inilah yang menjadikan Lebaran menjadi lebih bermakna, karena kebahagiaan sejati terletak pada kepedulian dan keikhlasan dalam membantu sesama.
Secara spiritual, Idul Fitri adalah momen untuk kembali ke fitrah, yaitu keadaan suci dan bersih dari dosa. Ibadah yang dilakukan selama Ramadhan seharusnya menjadi titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik di bulan-bulan berikutnya.
Oleh karena itu, hakikat Idul Fitri bukan sekedar perayaan, namun juga tentang menjaga komitmen dalam menjalankan nilai-nilai kebaikan yang telah dibangun selama Ramadhan.
Dengan segala maknanya, Idul Fitri menjadi momen yang sangat berharga. Selain merayakan kemenangan, kita juga diajak untuk memperbaiki diri, mempererat silaturahmi, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Semoga semangat Idul Fitri terus membimbing kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya di hari Lebaran, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
*Oleh: Hanafi. Sekretaris Umum BEM STIKes Husada Jombang
*Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi jagoberita
*Panjang naskah dalam opini maksimal 5.000 karakter atau sekitar 700 kata
*Rubrik opini di JAGOBERITA terbuka untuk umum. Sertakan riwayat kehidupan singkat serta Foto diri sendiri